Posted by Kumpulan Puisi - Kata Mutiara dan Kisah on 16 Juni 2011
Apa yang terjadi sesungguhnya?
Mengapa satu cinta pergi, aku menangisinya semalaman.
Bahkan aku masih terpana di pintu hati yang tertutup itu.
Padahal aku tau, saat satu pintu itu tertutup, pntu lain bahkan terbuka lebar untukku.
Kegelapan dalam hening semakin gelap terasa
Lihat.. Canda tawa bunga-bunga mawar itu mengusikku dari kegelapan
Lagi-langit malamku yang seharusnya penuh bintang-bintang, tapi awan hitam itu tanpa belas kasih merampasnya dariku.
Sore tadi yang tak berwarna
Kemana pelangi itu pergi?
Adakah dia bersembunyi dari kejauhan sana?
Pelangipun tak bersedia menghiburku saat ini.
Bahtera yang kubangun, gagal mengarungi ganasnya lautan luas
Tak seperti bahtera Nabi Nuh megah diatas air bah
Disaat aku mulai mencintaimu, haruskah aku memiliki kehilanganmu?
Diatas goresan pena ini ada airmata yang jatuh
Bagai hujan yang jatuh dari bintang-bintang
Adakah nanti datang yang sepertimu
Pengisi yang kau tinggalkan kosong dihatiku
Engkau kirakah aku seperti karang yang kokoh itu?
Yang membendung segala sinar-sinar yang mengarah kepadanya
Lihat.. Ada yang keluar seperti barisan hujan di wajahku.
Baiklah engkau melihatnya
Seharusnya juga engkau merasakannya.
2011,
Puisi by Ada Kau
11 JUNI 2011
23.38 Wib
Thanks To:
Hembusan angin malam yang menyejukan kala aku mengarang puisi ini.
Thanks To:
Selembar kertas dengan Pena yang bersedia untuk goresan puisi ini.
Thanks To:
Malam yang kala itu indah yang menginspirasi.
Thanks To:
Kesepian yang mencekam yang melancarkan aku mengarang puisi ini.
Thanks To:
Bintang-bintang malam yang temani mengarang puisi ini.[Terima kasih untuk waktu 1/2 jamnya walaupun kau jauh diatas sana.].
Thanks To:
Semua teman-teman dan sahabatku. [Walaupun aku hanya orang kecil, tapi rasa hormatku tinggi kepada kalian]
*No Copas [Copy Paste] ya*.. Soalnya puisi ini hasil karya sendiri.
Sebelumnya telah disimpan dicatatan FB
klik
Ada Kau.