Foto adalah Elisabeth Mayz
-Puisi Part. 1-
Terasa didalam hatiku
Betapa jasamu selama ini
Hingga kini kurasakan bimbinganmu
Untuk bekalku dihari nanti
Terima kasih kuucapkan
Pada ayahku tersayang
Pengorbanan selalu engkau berikan
Agar dapat tersenyum dengan cemerlang
Setiap hariku dibimbingnya
Agar mengerti apa itu kehidupan
Kan ku ingat selalu nasehatmu ayah
Terima kasih kuucapkan
Oleh Elisabeth Mayz..
-Puisi Part. 2-
Mungkinkah angin kan berhenti
Hempasan demi hempasan
Membawa sejuta luka dihati
Yang penuh dengan kepalsuan
Kesucian kini telah hilang
Terbawah oleh arus kehidupan
Hampa tanpa belaian kasih saying
Kenyataan ini begitu memiluhkan
Ketika kuingat dia
Sosok seorang ayah
Yang mempunyai kekayaan jiwa
Dan budi pekerti yang indah
Oleh Elisabeth Mayz..
-Puisi Part. 3-
Dikala mentari mulai menepi
Selalu ada harapan dalam keyakinan
Engkaulah sumber kehidupan kami
Yang selalu memberikan perlindungan
Dirimu bagai surya dipagi hari
Yang tak pernah terlambat untuk bersinar
Dirimu adalah naungan hidup kami
Dan tempat kami untuk bersandar
Senja itu tak pernah kulupa
Disaat engkau peluk diriku
Dengan sejuta kasihmu yang suci mulia
Yang selalu memberi kesan dalam hidupku
Sejuta rintangan yang menghalangi
Panas mentari yang menyengat
Engkau rela korbankan waktumu untuk kami
Dan engkaulah pemberi semangatku hingga ku bertahan kini
Oleh Ada Kau..
-Puisi Part. 4-
Masih ingatkah engkau
Disaat mentari merah mewarnai awan
Membawa membawa kesan dalam hatiku
Yang penuh dengan kepalsuan
Masih ingatkah engkau
Disaat mentari mulai menepi
Dihamparan rumput nan luas menhijau
Tak sebanding dengan luka di hati
Senja itu tak pernah ku lupa
Disaat engkau buka tirai hatimu
Janganlah kau biarkan matamu berkaca
Tak sanggup ku menatap jatuh air mataku
Ayah begitu besar pengorbananmu
Berjuta rintangan kau lalui
Rela korbankan waktumu
Demi kami disini
Oleh Elisabeth Mayz..
-Puisi Part. 5-
Oh… ayahku tersayang
Kapan engkau pulang
Kami selalu terkenang
Senyummu yang cemerlang
Oh… ayah pujaan hati
Jangan kau pergi lagi
Lihatlah kami disini
Rindu setengah mati
Bila papa bersandar
Dada kami berdebar
Ingin mendengar kabar
Ayah pulang walau sebentar
Kami tau kau lelah
Berlayar mencari nafkah
Sehingga kami pun tak marah
Demi hari esok yang cerah
Oleh Elisabeth Mayz..
-Puisi Part. 6-
Engkaulah muara hidup kami
Apapun akan engkau lakukan
Untuk diriku disini
Dan keluargamu tersayang
Oh…Ayahku tersayang
Dirimu sangat berarti bagiku
Tak ada satupun orang
Yang dapat menggantikanmu
Ayah enkaulah penentu hidup kami
Engkau rela korbankan jiwa ragamu
Engkau yang selalu menghiasi hari
Dengan kasih sayangmu
Oleh Ada Kau..
-Puisi Part. 7-
Bila ada mentari menyapa dipagi hari
Aku selalu teringat padanya
Sosok yang rela korbankan waktunya untuk kami
Kebahagiaan adalah harapan baginya
Dia selalu mengajariku
Mengerti tentang hidup, pahit dan manis
Dia sosok yang sangat berarti bagiku
Untuk masa depan kami
Ayahku bukanlah apa-apa
Tak ada yang istimewa darinya
Dia hanyalah seorang ayah,
Ayah yang selalu memberikan kenyamanan
Bagi keluarganya
Oleh Elisabeth Mayz..
-Puisi Part. 8-
Hamparan rumput nan luas menghijau
Pepohonan yang tumbuh rindang
Sekawan burung terbang berkicau
Dengan bebas melayang-layang
Lihatlah embun dipagi hari
Menyirami bunga-bunga
Kau korbankan semuanya untuk kami
Tanpa mengharap pamrih apa-apa
Sungguh mulia jasa-jasamu
Wahai engkau ayah kami
Sungguh besar pengorbananmu
Untuk kesejahteraan kami disini
Oleh Ada Kau..
Credit: Ada Kau - Elisabeth Mayz
Pematang Siantar, September 2007 ™