Posted by Kumpulan Puisi - Kata Mutiara dan Kisah on 30 Juli 2011
Elisabeth Mayz
Gelombang pasang terus menderu mempermainkan karang
Angin malam tersenyum berhembus perlahan
Agaknya malam ini,
Konstelasi cinta telah terbentuk sempurna,
Kerlingannya sungguh memukau mata,
Deburan merah biru nebulanya menggetarkan setiap pecinta
Kunikmati keheningan ini, keagungan ini
Setiap tetes di matamu menanyakan kepastian
Isakkmu terus mendengung seperti lebah
Mengapa menangis ? Dimalam dimana cinta harus diagungkan
Selimut kebencian disingkirkan, teman lama dipertemukan
Dan setiap kerinduan tercurahkan
Bukankah malam ini terlalu indah untuk ditangisi.
Engkau masih terisak, lama lama aku terdiam
Menyadari bahwa isakmu adalah ungkapan cinta terdalam yang pernah kuketahui
Akupun terisak.
Dan kulihat, keindahan sejati dari konstelasi cinta
Adalah melalui genangan air mata
Tahukah kau?
Aku tidak butuh bulan bundar benderang
Diatas langit beledu hitam bersemat bintang
Aku tidak butuh petikan gitar dan desahan merdu membelai telinga
Ditepi danau perak di sore sepoi merona
Aku tidak butuh memejam mata untuk menghidupkan mimpi terindah
Hanya kau semata,
dan aku pun sempurna.