Posted by Kumpulan Puisi - Kata Mutiara dan Kisah on 2 Desember 2012
Aku menyanyikan sebuah lagu,sebuah lagu yang di ciptakan begitu saja, tanpa lirik-lirik yang jelas tetapi di situ tertampung nada-nada kegetiran, keironisan,ketidakadilan, kekesalan, kebahagian yang pendek, rintihan hati, tawa dan tentu tangis pilu. Saking panjangnya lagu itu membuat ia tersambung menjadi sebuah cerita, Tiada musik intru pengiring, tiada piano, saksofon, bass, gitar, drum.
Aku menyanyikan lagu ini,dari waktu ke waktu,kadang suaranya lagunya mengecil, vocalnya hilang sesaat, tetapi bukan lagunya telah usai, di saat tertentu vokalnya melengking, berteriak seakan sampai sebuah nada ref yang panjang,irama-irama lagu sedikit tidak beraturan, tidak menentu, tetapi ia hanyalah irama berjalan dengan lirik-lirik yang terus berjalan dan berubah, musik pengiringnya hanyalah suara-suara jalanan, deru-deru mesin, deburan-deburan ombak, suara rintik-rintik hujan, ataupun suara-suara lagu yang terdengar sayup-mayup dari sudut cafe-cafe, semua itu mungkin bisa dikatakan sebagai musik penggiring sebuah nyanyian panjang akan sepotong lagu itu.
Aku ingin berhenti untuk menyanyikan lagu itu, tetapi ia bagaikan sebuah nafas, sekali hidup, ia harus senantiasa hidup, dikala berhenti, hidupnya berakhir. Sampai kapan aku harus berhenti bernyanyi?, sementara nyanyianku telah menyatu dalam satu jiwa nafasku, hidup didalam jantungku yang terus berdetak, di situ ia selalu berduet dengan hati yang mungkin berperan sebagai dirigen, kadang ia berduet untuk musik jazz, kadang pop,kadang musik classic, kadang hanya instrument,kadang rock yang tidak jelas. Tetapi, temanya selalu sama yaitu cinta.
Nyanyian panjangku akan selalu bergema dalam setiap ruang rindumu, di setiap saat, di setiap kenangan yang tertinggal jauh di belakang jejakmu, mengusik setiap ruang sepimu,setiap malam sunyimu, laguku bergema melewati batas-batas ruangmu, bagai hantu-hantu yang tidak berhenti kamu debatkan, akan kenyataan ada atau tiada, tetapi senantiasa terus membuatmu teringat dan menakuti, begitupun laguku yang selalu mengema, merasuki dalam lorong-lorong jiwamu, ia ada disana, selalu, dan sepotong lagu itu selalu sama yaitu cinta. ~@anonim