Posted by Kumpulan Puisi - Kata Mutiara dan Kisah on 6 Oktober 2012
Kumpulan Puisi dan Kisah - Suatu petang ketika orang-orang sedang
sibuk berebut waktu untuk segera pulang kerumah masing-masing setelah
melakukan rutinitas pekerjaannya, di sebuah halte busway terlihat
seorang bapak dengan tiga anaknya yang masih kecil.Mereka sedang
menunggu datangnya busway yang sebentar lagi akan membawa mereka pulang.
Ketiga anak itu berusia sekitar 8, 5 dan 3 tahun. Anak terkecil bagaikan
seorang putri, ia begitu cantik dalam dekapan sang bapak. Sedangkan
kedua anak lainya yang putra sedang asyik bermain kesana kemari. Itu lah
ciri anak seantero dunia.
Tibalah saatnya busway ditunggu datang. Para penumpang pun seperti robot
yang diperintahkan sama bergegas menuju pintu masuk busway,termasuk
sang bapak dan ke-tiga anaknya.
Kemudian keluarga itu dapat duduk di kursi busway yang disusun seperti
kereta api listrik (KRL). Lalu ke dua anak laki-lakinya beranjak dari
kursinya dan bermain petak umpet disela-sela tubuh orang dewasa yang
sebagian besar mengisi ruang busway itu. Mereka sambil berteriak girang.
Terlihat beberapa penumpang yang wajahnya menjadi begitu muram. Mereka
merasa tidak nyaman dengan kegaduhan itu. Hingga akhirnya ada seorang
penumpang pria yang ketus menyatakan protesnya ke sang bapak, ""pak,
tolong anaknya di atur ya, disini kan penumpang juga ingin tenang. sudah
capek kerja,eh pulang kok masih aja ada yang ganggu!!"".
Lalu sang bapak sambil menggendong putrinya pun menjawabnya dengan
senyum "maaf ya mas? ibu mereka baru saja meninggal sore ini di rumah
sakit,dam saya belum mengatakan hal ini ke mereka.
Nanti begitu sampai rumah saya akan mengatakannya, biarlah mereka
merasakan kegembiraan yang menjadi hak mereka, karna saya merasa mereka
akan banyak kehilangan kegembiraan setelah tahu bahwa ibu yang biasa
mengasuh mereka dan menyayangi mereka setiap saat sudah tidak bersama
mereka lagi selamanya,,, mas tidak keberatan kah, kalau mereka bermain
sebentar saja di bus ini?"".
Mendengar apa yg dibicarakan sang bapak, sebagian penumpang yang
mendengarnya lalu terdiam dan merenung, termasuk sang pria yang baru
saja memperotes sang bapak dengan ketus. Tiba-tiba mereka teringat akan
kasih sayang dan kesalahan-kesalahan yang pernah mereka perbuat kepada
ibunya.
Diam-diam diantara mereka ada yang menggambil handphone di saku
celananya, lalu jari jempolnya membuat baris kalimat ""ibu apakabar?
Besok pagi saya mau pulang menjenguk ibu. Maafkan segala salah
saya,ibu""
kemudian dia mengirimkan sms itu ke nomor ibunya, dan berharap ia masih diberi kesempatan untuk berjumpa dengan ibunya besok...