Posted by Kumpulan Puisi - Kata Mutiara dan Kisah on 1 Agustus 2011
Kumpulan Puisi
Misalnya, menulis “langit runtuh danbintang biru itu gemetar dikejauhan”
Angin malam berpusar diudara dan bernyanyi
Aku bisa saja menulis puisi paling sedih malam ini
Aku pernah mencintainya,
dan kadang-kadang dia mencintaiku juga
Dalam malam-malam seperti ini,
aku rengkuh dia dalam pelukanku
Aku cium dia berkali-kali dibawah langit tak berbatas
Dia pernah mencintaiku, kadang-kadang aku pun mencintainya
Bagaimana mungkin aku tidak akan mencintai matanya yang indah dan tenang itu?
Aku bisa saja menulis puisi paling sedih malam ini
Karena aku tak memilikinya, karena aku telah kehilangan dia
Karena malam ini begitu mencekam,
dan semakin mencekam tanpa dirinya
Dan setiap baris puisiku merasuk dalam jiwa seperti embun pada rerumputan
Tak mengapa kalau cintaku tak bisa disini menahannya
Langit runtuh dan tak ada disini dia
Begitulah. Dikejauhan seseorang menyanyi, dikejauhan
Jiwaku mati kini tanpa dia
Karena ingin menghadirkannya disini, mataku mencarinya
Hatiku mencarinya dan tak ada disini dia
Pohon-pohon mengering dan mati di malam ini juga
Kami, yang dulu satu, tak lagi satu kini
Aku tak lagi mencintainya, beneran!
Tapi betapa cintanya aku dulu padanya
Suaraku mencoba menggapai angin hanya agar dia mendengar
Milik orang lain, dia akan menjadi milik orang lain
Seperti dia dulu milik ciuman-ciumanku
Suaranya, tubuhnya yang kuat, matanya yang sangat indah
Aku tak lagi mencintainya, beneran!
Tapi mungkin aku mencintainya
Cinta ini begitu cepat berlalu, tapi melupakannya butuh waktu lama
Karena dalam malam-malam seperti ini,
aku rengkuh dia dalam pelukanku
Jiwaku mati kini tanpa dia
Mungkin ini luka terakhir yang dibuatnya
Dan ini puisi terakhir yang kutulis untuknya
Oleh Pablo Neruda
Judul Asli: Puedo Escribir los Versos mas Tristes Esta Noche. (Spanyol Leangue)