Burung senja pula yang menyanyikan lagu tentang keindahan..
damai..
sungguh damai..
ketika aku menari bersama senja..
perlahan aku lelah dgn tarian keindahan..
aku rebahkan tubuhku..
tenggelam dalam kasur rumput yang hijau..
dan sejenak aku mengatur nafasku.
deguban jantungku yg seirama nyanyian keindahan..
Aku merasa damai..
sedamai mentari pagi..
saat itulah aku ingin sebuah masa..
saat itulah aku ingin sebuah waktu..
tak ingin sendiri menari dalam sebuah keindahan..
tak ingin sendiri merasakan sebuah keindahan..
aku ingin seseorang tahu keindahan ini..
aku ingin seseorang pula menari bersamaku dalam keindahan..
namun kuyakinkan diriku..
keindahan hadir kala hati risau..
namun kunyatakan diriku..
menari sendiri dalam keindahan itu hanya secuil kebahagiaan..
Kembali aku membuka mata..
aku melihat awan serupa malaikat..
aku hanya bisa tersenyum kala melihat itu..
aku hanya bisa menangis bahagia kala merasakan damai ini..
aku hanya bisa tertawa saat aku sadar akan kesendirian ini..
terhenyak aku melihat pasangan kupu-kupu pelangi melintasiku..
membawa lebih sekedar pertanyaan dalam benakku..
membuatku iri melihat mereka..
mengindahkan pula perasaan ini..
masih dalam rebahan tubuhku dalam hamparan rumput yang hijau..
dan aku semakin aku ingin lelap tertidur dalam keindahan ini…
perlahan aku merasakan tangan yang memelukku..
hangat dan membuat jantungku berdegub kencang..
tak sedikitpun aku membuka mata ini..
dia yang memelukku..
dia yang terbaring disisiku..
memanggil namaku..
“Cakrawala.”
samar tapi pasti aku tahu suara itu..
samar tapi pasti aku tahu harum itu..
samar tapi pasti segera aku membuka mata ini dan menatap mata indahnya..
“kau yang kusebut Keindahan… hadir dalam lelapku.. tiadakah kesalahan..”
“kau yang kusebut Cakrawala.. tak ada kesalahan aku ingin membuatmu tersenyum..”
dan kusadari.